itu sangat kasar dan tidak mengijinkan
kedua malaikat itu bermalam di ruang tamu yang ada di rumahnya.
Malaikat tersebut ditempatkan pada sebuah kamar berukuran kecil yang
ada di basement. Ketika malaikat itu hendak tidur, malaikat yg lebih tua melihat bahwa
dinding basement itu retak.
Kemudian malaikat itu memperbaikmya sehingga retak pada dinding
basement itu lenyap.
Ketika malaikat yg lebih muda bertanya mengapa ia melakukan hal itu,
malaikat yg lebih tua menjawab: "Sesuatu tidak selalu kelihatan sebagaimana adanya".
Namunun berikutnya, kedua malaikat itu beristirahat di rumah seorang petani
dan istrinya yang miskin tetapi sangat ramah.
Setelah membagi sedikit makanan yang ia
punya, petani itu mempersilahkan kedua malaikat untuk tidur
di atas tempat tidurnya.
Ketika matahari terbit keesokan harinya, malaikat menemukan bahwa
petani itu dan istrinya sedang menangis sedih karena sapi mereka yang merupakan sumber
pendapatan satu- satunya bagi mereka terbaring mati.
Malaikat yg lebih muda merasa geram. Ia bertanya kepada malaikat yg
lebih tua: "Mengapa kau membiarkan hal ini terjadi? Keluarga yg
pertama memiliki segalanya, tapi engkau menolong menambalkan dindingnya yg retak. Keluarga ini hanya
memiliki sedikil tetapi walaupun demikian mereka bersedia membaginya
dengan kita.
Mengapa engkau membiarkan sapinya mati ?"
Malaikat yg lebih tua menjawab: "Sesuatu tidak selalu kelihatan sebagaimana adanya, Ketika kita bermalam di basement, aku melihat ada emas tersimpan di lubang dalam dinding itu. Karena pemilik rumah sangat tamak
dan tidak bersedia membagi hartanya, aku menutup dinding agar ia tidak menemukan emas itu. Tadi malam ketika kita tidur di ranjang petani malaikat maut datang untuk mengambil nyawa istrinya, lalu Aku menawarkan sapinya agar malaikat maut tidak jadi mengambil istrinya."(^_^)
*****
Kadang itulah yang kita rasakan ketika kita berpikir bahwa sesuatu tidak seharusnya terjadi Jika kia punya iman, kita hanya perlu percaya sepenuhnya bahwa semua hal yang terjadi adalah demi kebaikan kita. Kita mungkin tidak menyadari hal itu sampai saatnya tiba.

0 comments:
Post a Comment